Sedari awal LingkarFakta sesungguhnya sangat enggan membahas hal ini, khawatirnya dapat pengaruhi hasil pencarian Berita Terupdate Lingkar Fakta di mesin pencari Google.
Meski pun sangat sensitif, kami membahasnya dari sisi Viral yang membuat rasa penasaran untuk mengupasnya.
Apa Itu Project Nimbus ?
Project Nimbus adalah proyek besar yang telah menarik perhatian dunia, terutama karena keterlibatan Google dan Amazon dalam mendukung inisiatif ini.
Proyek ini telah memicu kontroversi dan protes keras dari berbagai pihak, termasuk karyawan perusahaan teknologi tersebut.
Beberapa hari lalu, Google resmi memecat seorang teknisi Google Cloud karena memprotes proyek tersebut.
Mantan karyawan tersebut melakukan protes di tengah pidato Managing Editor Google Israel, Barak Regev, dalam sebuah konferensi teknologi tahunan Mind the Tech di New York, AS.
Dia menegaskan bahwa dia menolak membangun teknologi yang mendukung genosida atau pengawasan.
Pasangan suami istri asal Indonesia, yang merupakan karyawan Google, juga memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya sebagai protes terhadap keterlibatan Google dalam membantu Israel melalui Project Nimbus.
Mereka menganggap bahwa proyek ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mereka yakini.
Lantas, apa sebenarnya Project Nimbus dan mengapa ini menjadi begitu kontroversial? Project Nimbus adalah proyek kerja sama antara Militer Israel (IDF) dan beberapa perusahaan teknologi Barat, termasuk Google dan Amazon.
Proyek ini senilai 1,2 miliar dolar AS dan menyediakan layanan Cloud kepada pemerintah Israel, terutama militer mereka.
Tujuannya adalah untuk memasok militer Israel dengan teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan.
Meski tidak dijelaskan secara rinci, dokumen internal yang diperoleh oleh The Intercept menyebutkan bahwa layanan Cloud tersebut akan memberikan Israel kemampuan untuk mendeteksi wajah, melacak objek, dan menganalisis sentimen.
Namun, protes datang dari karyawan Google dan Amazon sendiri yang menganggap bahwa teknologi ini dapat disalahgunakan oleh militer Israel untuk mengawasi dan mengontrol warga Palestina.
Surat terbuka yang ditulis oleh anonim yang mengatasnamakan karyawan Google dan Amazon di The Guardian menyebutkan bahwa Project Nimbus adalah teknologi berbahaya yang dibangun untuk mendiskriminasi dan pengusiran sistematis terhadap warga Palestina.
Mereka menegaskan bahwa teknologi ini akan mengabaikan hak-hak dasar warga Palestina dan memfasilitasi perluasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
Meskipun proyek ini menuai protes keras dari berbagai pihak, termasuk karyawan Google dan Amazon, Google tampaknya tidak gentar dengan protes tersebut.
Mereka berdalih dengan mengatakan bahwa proyek ini diperuntukkan kementerian di Pemerintah Israel dalam mengelola keuangan, kesehatan, transportasi, dan pendidikan, dan bukan untuk beban kerja militer yang sangat sensitif atau rahasia.
Dengan begitu banyak pertentangan dan kontroversi seputar Project Nimbus, pertanyaan tentang etika dan tanggung jawab perusahaan teknologi dalam hal ini tetap menjadi sorotan yang sangat penting.
0 Comments
Posting Komentar